Iklan Atas

Minta Restu ke Keluarga Besar AG. KH. Muh. Nur, Anam maju DPRD Dapil 2 Kota Makassar

 

Makassar, kabariapan.com - Khaerul Anam Harisah melakukan kunjungan ke kediaman AG. Al Allamah Nashirusunnah KH. Muh. Nur dijalan kodingareng kota makassar. Minggu 6/8

Kehadiran Anam untuk meminta restu kepada keluarga Gurutta KH. Muh. Nur

"sebagai santri selain takzim sama guru, juga mengharapkan berkah. Untuk itulah saya hadir memohon restu ke keluarga Gurutta untuk menjadi calon legislatif daerah pemilihan 2 kota Makassar yang meliputi kecamatan bontoala, wajo, tallo, ujung tanah dan kepualauan sangkarrang." Ujar Anam.

"Selain memohon restu saya datang ke kediaman mengingatkan memori, abba saya selalu berkunjung dan mengikuti pengajian dikediaman gurutta KH. Nur waktu itu saya masih kecil selalu diajak sama beliau. Gurutta Harisah dan Gurutta Nur merupakan dua orang sahabat, bukan hanya guru dan murid, beliau berdua mendakwahkan Ahlusunnah Wal Jamaah di utara makassar ini dijalan Thareqat yaitu Thareqat Al Muhammadiyah Assunusiyah." Sambung staff ahli komisi X DPR RI.

Kehadiran Anam di temani oleh Ketua Umum IAPAN, dan diterima langsung oleh isteri Gurutta KH. Muh. Nur yaitu Hj. Fatimah Nur, putri beliau Husna Nur dan cucu gurutta KH. Nur.

AGH Muhammad Nur dilahirkan 7 Desember 1932 di desa Langkean Kab. Maros, tercatat sebagai tokoh kharismatik Nahdlatul Ulama Sulawesi Selatan (NU SULSEL) yang sepanjang hayatnya berkiprah pada dunia pendidikan dan dakwah, serta pernah menjadi anggota DPR Provinsi. Sebelum rihlah ilmiyah ke tanah suci, Anre Gurutta belajar kepada ulama di daerahnya, kemudia ditahun 1947 sampai 1958 memilih mukim di Mekkah untuk menuntut ilmu pada sejumlah ulama hingga menerima sanad hadis yang bersambung langsung dengan Nabi.

Proses pendidikannya di Mekkah dimulai dengan menghafal Al Quran hingga 30 juz di Madrasah Ulumul Qur’an, Mekkah diselesaikan tahun 1375 Hijriah. Kemudian melanjutkan pendidikan di Madrasah Fakhriyah Usmaniyah dan Madrasah Darul Ulum Ad-Diniyah tahun 1958 dengan memperoleh gelar Asy-Syekh Fadhil dan mendapat sertifikat untuk mengajar di almamaternya, Madrasah Darul Ulum Ad-Diniyah, Mekkah.

Keilmuannya sangat menonjol di bidang hadis, meski keilmuannya di bidang lainpun sangat dikuasainya seperti tafsir, fikih, tauhid, ushul fiqhi hingga tasawuf. Dalam bidang hadis berhasil memperoleh sanad hadis yang bersambung hingga rasulullah.

Ijazah silsilah hadis diperoleh dari sejumlah ulama Mekkah, tempatnya mengaji mendalami hadis di antaranya melalui; Asy-Syekh Hasan Al-Yamani, Asy-Syekh Sayyid Muhammad Amin Al-Kutuby, Asy-Syekh Alwi Abbas Al-Maliky, Asy-Syekh Ali Al-Maghriby Al-Maliky, Asy-Syekh Hasan Al-Masyath dan As-Syekh Alimuddin Muhammad Yasin Al-Fadany. Dari jalur ijazah silsilah ini kemudian diberi gelar Al-Allamah Al-Jalil KH. Muhammad Nur Al-Bugisy.

Hingga akhir hayat, AG. KH. Muh. Nur menjabat sebagai Ketua Dewan Syuro PKB Sulawesi Selatan.